Malalayang yang didiami komunitas Tou Bantik, diam-diam ternyata
memiliki legenda mistis tentang suatu batu yang dinamakan Batu Buaya.
Jejak sejarah yang diduga dari jaman sebelum masehi dan belum tersentuh
ini. Menyimpan daya tarik yang kuat. “Nilai Jualnya” sama dengan Batu
Pinabetengan. Bahkan sejumlah batu-batu yang dianggap bertuah di
Malalayang Bantik ini menyimpan sejuta cerita sejarah bernuansa magis.
Cerita magis Bantik atau umumnya Tou Minahasa inipun tidak kalah
hebatnya dengan cerita pewayangan seperti di Jawa atau cerita legenda
Joko Tingkir.
Bagi warga Tou Bantik sendiri dikenal
beberapa batu bersejarah; diantaranya Batu Buaya, Batu Kuangang, Batu
Opo. Batu Buaya adalah yang berbentuk seperti buaya. Batu ini terletak
di kelurahan Malalayang Satu, sedangkan Batu Kuangang berada di
Kelurahan Malalayang Satu Barat dan Batu Opo di Kelurahan Malalayang.
Batu
Buaya lebih dikenal dengan legenda perang antara dua suku di Minahasa
pada jaman dulu. Yakni; Tonaas Tonsawang dengan Tonaas Bantik. Sedangkan
Batu Kuangang dan Batu Opo adalah batu bertuah. Berbagai kejadian aneh
mengikuti sejarah batu-batu yang diyakini memiliki kekuatan gaib ini.
Bahkan, menurut warga kampung setempat, tak jarang sejumlah pejabat
penting di negara ini berkunjung minta wangsit disini.
Malalayang
yang didiami komunitas Tou Bantik, diam-diam ternyata memiliki legenda
mistis tentang suatu batu yang dinamakan Batu Buaya. Jejak sejarah yang
diduga dari jaman sebelum masehi dan belum tersentuh ini. Menyimpan daya
tarik yang kuat. “Nilai Jualnya” sama dengan Batu Pinabetengan. Bahkan
sejumlah batu-batu yang dianggap bertuah di Malalayang Bantik ini
menyimpan sejuta cerita sejarah bernuansa magis. Cerita magis Bantik
atau umumnya Tou Minahasa inipun tidak kalah hebatnya dengan cerita
pewayangan seperti di Jawa atau cerita legenda Joko Tingkir.
Bagi
warga Tou Bantik sendiri dikenal beberapa batu bersejarah; diantaranya
Batu Buaya, Batu Kuangang, Batu Opo. Batu Buaya adalah yang berbentuk
seperti buaya. Batu ini terletak di kelurahan Malalayang Satu, sedangkan
Batu Kuangang berada di Kelurahan Malalayang Satu Barat dan Batu Opo di
Kelurahan Malalayang.
Batu Buaya lebih dikenal dengan
legenda perang antara dua suku di Minahasa pada jaman dulu. Yakni;
Tonaas Tonsawang dengan Tonaas Bantik. Sedangkan Batu Kuangang dan Batu
Opo adalah batu bertuah. Berbagai kejadian aneh mengikuti sejarah
batu-batu yang diyakini memiliki kekuatan gaib ini. Bahkan, menurut
warga kampung setempat, tak jarang sejumlah pejabat penting di negara
ini berkunjung minta wangsit disini.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking