Lesung
batu kebanyakan ditemukan di Minahasa bagian selatan. Beberapa
diantaranya tersebar di kecamatan Touluaan, wilayah anak suku Tonsawang.
Fungsi utamanya adalah sebagai wadah penumbuk padi atau penghancur
biji-bijian. Hal ini terkait dengan wilayah tersebut yang dikenal
sebagai salah satu sentra lumbung padi sejak ratusan tahun lalu. Ada
Informasi lain yang menyebutkan bahwa lesung batu juga digunakan sebagai
wadah untuk menghancurkan batu yang memiliki kandungan emas, sebelum
diolah menjadi emas.
Disamping
fungsi utamanya tadi, keberadaan lesung batu oleh sebagian pemerhati
budaya digunakan sebagai portal untuk berkomunikasi dengan leluhur
mereka.Saat ini lokasi tempat lesung batu dijadikan salah satu objek wisata sejarah dan budaya. Salah satunya bisa ditemukan di desa Kali, kecamatan Touluaan. Lesung batu ini dikenal dengan nama Lesung Nawo Oki karena erat dengan legenda Raja/Nawo Oki. Situs lesung batu yang berada di desa kali ini telah dipugar beberapa tahun lalu oleh pemkab Minahasa Selatan. Tetapi sejak pemekaran wilayah, situs lesung batu desa Kali kini menjadi milik pemkab Minahasa Tenggara. Sayangnya keberadaan situs lesung batu saat ini tidak dikelola dengan baik. Akses jalan menuju situs sudah rusak dan ditumbuhi belukar. Ditambah lagi dengan penolakan beberapa pemuda kampung desa Kali yang tidak tahu menghargai warisan budaya leluhur. Mereka menolak adanya kegiatan kebudayaan yang dilaksanakan di lesung batu tersebut. Padahal eksotisme kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut bisa menjadi daya tarik pariwisata yang bisa membantu perekonomian desa Kali.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking